nusakini.com - Internasional - Atlet tolak peluru Malaysia, Muhammad Ziyad Zolkefli memenangkan medali emas dalam tolak peluru kelas F20. Namun setelah kemenangannya pada hari Selasa (31/8), ia didiskualifikasi karena datang terlambat dalam pertandingan tersebut.

Juru bicara Komite Paralimpiade Internasional (IPC) Craig Spence mengatakan Zolkefli dan dua atlet lainnya yang tidak mendapatkan medali, diizinkan untuk bertanding di bawah protes karena mereka tiba tidak tepat waktu untuk bertanding.

• Osaka akan Gunakan Tempat Tidur Olimpiade untuk Pasien COVID-19
• Wisma Atlet Jepang Tutup, Total Infeksi Tokyo 2020 878 Kasus
• Logo Paralimpiade Dicopot dari Teluk Tokyo
• Presiden Panitia Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 Bangga terhadap Jepang
• Leani Ratri Oktila Sumbang 2 Emas dan 1 Perak untuk Indonesia di Paralimpiade Tokyo

Pernyataan dari Atletik Para Dunia, yang mengatur pertandingan olahraga Para trek dan lapangan, mengatakan wasit telah menentukan setelah pertandingan bahwa tidak ada alasan bagi atlet-atlet tersebut untuk gagal tiba tepat waktu. Mereka juga menyatakan pengajuan banding telah ditolak.

Diskualifikasi ini menaikkan Maksym Koval dari Ukraina untuk mendapatkan emas, dan anggota timnya Oleksandr Yarovyi mendapatkan perak. Medali perunggu diberikan kepada Efstratios Nikolaidis dari Yunani.

Spence mengatakan diskualifikasi ini mendapatkan respon negatif di media sosial. Ia menjelaskan situasi di media sosial sangat "kasar" dan sebagian besar amarah warganet ditujukan kepada atlet-atlet Ukraina.

Spence mengatakan tiga atlet terkait terlambat tiga menit.